Pengecoran Jalan Cilebut Pesona-Kalimurni
Sudah 2 (dua) pekan ini, Cilebut Barat Kabupaten Bogor, tepatnya area Stasiun Cilebut-Bogor kemacetan semakin parah, hingga saat ini Pemerintah Desa dan Pemkab Bogor, belum bisa mengurai permasalahan kemacetan yang membuat stres masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Diantara masalah kemacetan :
1. Pintu Gate keluar-masuk dari Stasiun Cilebut terpusat menjadi
satu pintu.
Dengan ditutupnya pintu lama yang difungsikan untuk Mushalla
maka konsentrasi para pengguna jasa Kreta Commuter,
bertumpuk pada 1 (satu) pintu.
2. Jalan Raya Cilebut Bojong Gede-Bojong Gede -Bogor, sangat
sempit layaknya jalan raya/utama, yang dilalui jalur angkot 07.
3. Para Sopir Angkot ngetem di area pintu gate masuk keluar Stasiun Cilebut, menunggu penumpang.
4. Banyaknya Ojeg yang parkir di area pintu gate Stasiun Cilebut.
5. Stasiun tepat berada di pertigaan Cilebut.
6. Bangunan Ruko-ruko yang terlalu meped dengan jalan.
7. Padatnya penduduk di wilayah Cilebut Timur, Barat, Kalimurni, Batugede dan sekitarnya.
Dengan berbagai permasalahan di atas, sudah 2 (dua) pekan ini Jalur utama depan Stasiun Cilebut, Desa Cilebut Barat arah Pesona 2 dan Kalimurni sedang di Cor, menambah lengkap kemacetan di lingkungan Cilebut Barat.
Jalur alternatif ke Stasiun Cilebut dan ke arah Kalimurni, selama 1 (satu) bulan/40 hari.
1. Dari arah Bojong Gede-Cilebut-Bogor tetap 2 (dua) arah non stop 24 Jam.
2. Dari arah Bojong-Jambu Dipa yang akan ke Kalimurni - Jalan Baru Pasar Induk Kemang, bisa
melalui Komplek Perumahan Cipto-Pesona 1 dan menuju Kampung Bojong Jengkol-BMU ke
arah Perumahan Taman Griya Kencana.
3. Begitu juga dari arah Bogor-Kedung Badak yang menuju Kalimurni, harus melewati Perumahan
Cipto menuju arah Pesona 1 dan Kampung Bojong Jengkol.
Dengan kondisi seperti ini, jalur-jalur yang dilewati menjadi rawan. Rawan dari berbagai permasalahan, terutama daerah / komplek perumahan yang dilewati sebagai jalur alternatif, salah satu yang berdampak langsung adalah lingkungan RT.05/09 Cipto dan Komplek Pesona.
Tahun 2011, waktu itu saya sebagai Ketua RT.05, bersilaturahmi ke Ketua RT. Pak Aziz Pesona belakang, dengan maksud, agar Ketua RT. Pesona belakang membuka portal, agar bisa menjadi jalan akses
dan lebih mudah dilalui oleh warga Cipto ke Pesona dan warga Pesana ke Cipto.
Dengan satu dan lain hal alasan Ketua RT.Pesona belakang, bersikukuh tidak bisa membuka pintu/portal.
Padahal kalau mau kenceng-kencengan urat (ngeyel-ngeyelan), pihak Cipto posisinya diuntungkan (kuat argumentasi), sebab selokan air dari warga Pesona dibuang ke arah perumah Cipto melalui RT.05. Bila saya dan warga menutup selokan tersebut, sudah pasti Pesona 1 Banjir, baik banjir di musim penghujan, maupun banjir di musim kemarau dengan banjir air got/air limbah keluarga.
" Bila masih ingat, pasti tersenyum / nyengir kuda...!!!??, mestinya memahami dan menyadari betapa pentingnya hidup bermasyarakat, bertetangga, harus saling membuka diri ".
Bogor, 5 Nopember 2017 M
16 Shafar 1439 H
Yasin Nuntoro
Sudah 2 (dua) pekan ini, Cilebut Barat Kabupaten Bogor, tepatnya area Stasiun Cilebut-Bogor kemacetan semakin parah, hingga saat ini Pemerintah Desa dan Pemkab Bogor, belum bisa mengurai permasalahan kemacetan yang membuat stres masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Diantara masalah kemacetan :
1. Pintu Gate keluar-masuk dari Stasiun Cilebut terpusat menjadi
satu pintu.
Dengan ditutupnya pintu lama yang difungsikan untuk Mushalla
maka konsentrasi para pengguna jasa Kreta Commuter,
bertumpuk pada 1 (satu) pintu.
2. Jalan Raya Cilebut Bojong Gede-Bojong Gede -Bogor, sangat
sempit layaknya jalan raya/utama, yang dilalui jalur angkot 07.
3. Para Sopir Angkot ngetem di area pintu gate masuk keluar Stasiun Cilebut, menunggu penumpang.
4. Banyaknya Ojeg yang parkir di area pintu gate Stasiun Cilebut.
5. Stasiun tepat berada di pertigaan Cilebut.
6. Bangunan Ruko-ruko yang terlalu meped dengan jalan.
7. Padatnya penduduk di wilayah Cilebut Timur, Barat, Kalimurni, Batugede dan sekitarnya.
Dengan berbagai permasalahan di atas, sudah 2 (dua) pekan ini Jalur utama depan Stasiun Cilebut, Desa Cilebut Barat arah Pesona 2 dan Kalimurni sedang di Cor, menambah lengkap kemacetan di lingkungan Cilebut Barat.
Jalur alternatif ke Stasiun Cilebut dan ke arah Kalimurni, selama 1 (satu) bulan/40 hari.
1. Dari arah Bojong Gede-Cilebut-Bogor tetap 2 (dua) arah non stop 24 Jam.
2. Dari arah Bojong-Jambu Dipa yang akan ke Kalimurni - Jalan Baru Pasar Induk Kemang, bisa
melalui Komplek Perumahan Cipto-Pesona 1 dan menuju Kampung Bojong Jengkol-BMU ke
arah Perumahan Taman Griya Kencana.
3. Begitu juga dari arah Bogor-Kedung Badak yang menuju Kalimurni, harus melewati Perumahan
Cipto menuju arah Pesona 1 dan Kampung Bojong Jengkol.
Dengan kondisi seperti ini, jalur-jalur yang dilewati menjadi rawan. Rawan dari berbagai permasalahan, terutama daerah / komplek perumahan yang dilewati sebagai jalur alternatif, salah satu yang berdampak langsung adalah lingkungan RT.05/09 Cipto dan Komplek Pesona.
Tahun 2011, waktu itu saya sebagai Ketua RT.05, bersilaturahmi ke Ketua RT. Pak Aziz Pesona belakang, dengan maksud, agar Ketua RT. Pesona belakang membuka portal, agar bisa menjadi jalan akses
dan lebih mudah dilalui oleh warga Cipto ke Pesona dan warga Pesana ke Cipto.
Dengan satu dan lain hal alasan Ketua RT.Pesona belakang, bersikukuh tidak bisa membuka pintu/portal.
Padahal kalau mau kenceng-kencengan urat (ngeyel-ngeyelan), pihak Cipto posisinya diuntungkan (kuat argumentasi), sebab selokan air dari warga Pesona dibuang ke arah perumah Cipto melalui RT.05. Bila saya dan warga menutup selokan tersebut, sudah pasti Pesona 1 Banjir, baik banjir di musim penghujan, maupun banjir di musim kemarau dengan banjir air got/air limbah keluarga.
" Bila masih ingat, pasti tersenyum / nyengir kuda...!!!??, mestinya memahami dan menyadari betapa pentingnya hidup bermasyarakat, bertetangga, harus saling membuka diri ".
Bogor, 5 Nopember 2017 M
16 Shafar 1439 H
Yasin Nuntoro